Select Language
Pencarian Sederhana
Pencarian Spesifik
Judul : Pengarang :
  • SEARCHING...
Subyek/Subjek :
  • SEARCHING...
ISBN/ISSN : GMD : Tipe Koleksi : Lokasi :
Link Universitas

Design by PPTIK UMP

DETAIL REKOD
Kembali ke sebelumnya  
Judul PENGEMBANGAN KOLEKTOR SURYA PLAT DATAR DENGAN PIPA MODEL SERPENTINE BERPENYERAP PASIR BESI SEBAGAI ALTERNATIF ALAT PENGERING GABAH
Edisi
No. Panggil
ISBN/ISSN 2007-207X
Pengarang Eko Setyadi Kurniawan
Nur Ngazizah
Subyek/Subjek Fisika
Klasifikasi
Judul Seri
GMD Makalah Seminar (Prosiding)
Bahasa Indonesia
Penerbit PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FKIPUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
Tahun Terbit 2014
Tempat Terbit Purworejo
Kolasi
Catatan
Detil Spesifik ABSTRAK Kajian tentang energi baru dan terbarukan merupakan topik yang menarik untuk dikaji dengan mengembangkannya menjadi produk rekayasa pengolahan hasil pertanian maupun sebagai alat bantu (media) dalam pembelajaran di kelas. Telah dikembangkan kolektor surya model serpentine berpenyerap pasir besi sebagai alat bantu pengeringan gabah maupun sebagai media pembelajaran. Penelitian ini dirancang dalam waktu 12 bulan yang meliputi persiapan, perancangan, pembuatan, dan pengujian, serta pelaporan hasil. Data penelitian diperoleh melalui pengamatan kenaikan suhu ruang kolektor, ruang pengeringan gabah, dan tandon air yang dimulai pukul 09.00 – 15.00 wib pada kolektor tanpa kaca penutup, kolektor dengan kaca penutup gelap, dan kolektor dengan kaca penutup bening. Suhu maksimum yang dapat dicapai kolektor tanpa kaca penutup pada ruang kolektor, ruang pengeringan gabah, dan tendon air berturut-turut 34,8oC, 42,2oC, dan 42,0oC. Kolektor menggunakan kaca penutup gelap, 58,4oC, 42,2oC, dan 43,3oC. Sedangkan kolektor dengan tutup kaca bening, 64,2oC, 42,4oC, dan 46,4oC. Adapun kenaikan dari suhu awal hingga suhu maksimum berturut-turut 4,2oC, 25,8oC, dan 31,0oC untuk kolektor tanpa kaca penutup, pada kolektor berpenutup kaca gelap, 11,8oC, 11,4oC, dan 11,6oC. Kolektor dengan kaca penutup bening 9,8oC, 11,6oC, dan 14,2oC. Untuk membandingkan proses pengeringan gabah menggunakan kolektor dengan pengeringan konvensioal, dilakukan pengeringan gabah langsung di bawah panas matahari, diperoleh suhu rata-rata 41,2oC dengan kenaikan suhu 13,8oC. Jika dibandingkan dengan suhu ruang pengering gabah ternyata pengeringan konvensional lebih tinggi 2oC. Berdasarkan hasil tersebut, alat yang dirancang yaitu kolektor surya efektif digunakan untuk menaikkan suhu ruang kolektor, namun belum dapat mencapai suhu lebih tinggi pada ruang pengeringan gabah, pengeringan secara konvensional lebih tinggi dibanding suhu pengeringan pada ruang kolektor. Kata Kunci: kolektor surya, pipa model serpentine, pasir besi, pengeringan gabah
Gambar Sampul
Lampiran
LOADING LIST...
Ketersediaan
LOADING LIST...
  Kembali ke sebelumnya